Pages

November 26, 2013

Akan Menjadi Siapa Saya?

 
"Jadilah seperti binar dalam sebuah kegelapan. Dengan begitu kamu akan menjadi seberkas binar yang sangat berharga."


Hidup ini memang tidak praktis. Semuanya butuh proses. Tidak bisa terjadi dengan cepat. Berbicara tentang cepat, saya bukanlah tipe orang yang cepat dalam memahami suatu hal. Saya harus mencerna kalimat berulang-ulang untuk mengetahui makna dari kalimat tersebut. Saya juga terlalu banyak memikirkan risiko dari apa yang saya lakukan. Karena itulah saya menjadi kurang percaya diri untuk memulai aksi. Ini sangat menyedihkan. Parah sekali.
“Apa harapan-harapanmu? Ingin menjadi siapa saat kamu dewasa? Seperti siapa pribadi yang kamu inginkan? Siapa diri kamu sebenarnya? Apa yang kamu lakukan untuk mencapainya? Sudahkah kamu siap dengan segala hal yang ada di depanmu?”
Banyak orang yang bertanya hal itu kepada saya. Bahkan jiwa saya pun menyerbu saya dengan pertanyaan serupa. Ini memang rasanya sedikit menakutkan jika dipikirkan. Saya merasa sering kebingungan untuk menemukan, “Siapa sih saya sebenarnya?” Kadang saya merasa kosong. Merasa buntu. Saya belum tahu akan hanyut dalam arus atau mengikuti hati saya.

November 25, 2013

Karung Tua


Photo taken by pzwisnu


KARUNG TUA



Bekas rinai menyelimuti jalanan

Samar pegari nenek tua renta

Terlunta langkahnya

Gemetar tubuhnya


Rautnya tergurat sepat
Ruas garisnya mengkerut sekerat

November 24, 2013

Sepanjang Kami Melangkah


Tahun 2003-2012
Sembilan tahun kami satu sekolah. SD dan SMP kami sama. Aku lupa kelas berapa saja kami pernah sekelas. Seingatku, kami pernah sekelas selama empat tahun berturut-turut, kelas 5, 6, 7 dan 8. Kehidupan kami biasa saja. Aku menganggap dia sebagai adik, karena dia hampir setahun lebih muda dariku. Walaupun dia lebih muda, pemikiran dia sepertinya lebih dewasa dariku.
Saat itu, kami hanya berteman biasa, seperti aku berteman dengan teman-teman yang lain. Namun, semua berbeda. Kami naik ke kelas 8. Kami lebih dekat. Aku sering cerita ke dia. Dan dia sering cerita ke aku. Dia sangat baik, lucu dan cerdas. Aku menganggapnya sebagai sahabat. Hanya sahabat, tidak lebih. Tidak ada perasaan lain yang muncul di dalam hatiku.

November 23, 2013

Aku Sudah Bisa Melupakanmu



Berawal dari sebuah perkenalan. Sang Waktu menghadirkan fragmen yang tidak terduga. Sebongkah perasaan yang tertahan setelah jarak memisahkan. Dia yang mempertemukanku dengannya, dan aku tak ingin kamu hilang ditelan kelam.

Puluh ribuan jam yang lalu. Sebuah kalimat pasti pernah terucap dari bibirmu. Dan hingga saat inipun aku masih mengingat dengan jelas apa yang kamu katakan. Aku sangat bahagia mendengar dan merasakan kalimatmu itu. Sayang sekali, itu hanya dulu.

Sekarang, malam ini sangat sunyi. Bulan dan bintang-bintang membisu. Hanya nyanyian jangkrik yang menemani. Aku terlempar ke masa lalu, bertemu lagi dengan sosok yang mirip sepertimu. Aku kira ini hanya umpama. Ternyata aku salah. Sosoknya nyata, bukan maya.