Pages

November 23, 2013

Aku Sudah Bisa Melupakanmu



Berawal dari sebuah perkenalan. Sang Waktu menghadirkan fragmen yang tidak terduga. Sebongkah perasaan yang tertahan setelah jarak memisahkan. Dia yang mempertemukanku dengannya, dan aku tak ingin kamu hilang ditelan kelam.

Puluh ribuan jam yang lalu. Sebuah kalimat pasti pernah terucap dari bibirmu. Dan hingga saat inipun aku masih mengingat dengan jelas apa yang kamu katakan. Aku sangat bahagia mendengar dan merasakan kalimatmu itu. Sayang sekali, itu hanya dulu.

Sekarang, malam ini sangat sunyi. Bulan dan bintang-bintang membisu. Hanya nyanyian jangkrik yang menemani. Aku terlempar ke masa lalu, bertemu lagi dengan sosok yang mirip sepertimu. Aku kira ini hanya umpama. Ternyata aku salah. Sosoknya nyata, bukan maya.
                                                                                                                                  
Pria itu hampir sama sepertimu. Tapi menurutku dia lebih dewasa darimu. Tutur kata dan tindak tanduknya sopan. Tahukah kamu? Ia adalah bintang yang selalu membangkitkanku. Memberi motivasi tentang bagaimana meraih impianku, yang mungkin dulu pernah pudar karenamu. Tentang banyak hal yang harus aku syukuri. Tentang semuanya. Ya, aku sangat senang bisa menjalin keakraban dengannya. Karena dia, aku bisa selalu belajar tentang arti sebuah irama kehidupan

Salahkah jika saat ini aku membandingkanmu dengannya? Dapatkah pandang menggoyah obsesi dan mata menggantikan hati? Bagaimana jika ini semua terjadi?

Maaf, aku tidak ingin mundur ke belakang. Aku hanya ingin menengok dan tersenyum padamu. Mempelajari jejak dan langkahku dahulu. Dan kini, hanya siluet tubuhmu yang mampir di retinaku.

Ya sudah. Sepertinya itu saja yang ingin aku sampaikan padamu. Selamat malam.

1 comment:

Sampaikan komentar kamu :D