Pages

November 24, 2013

Sepanjang Kami Melangkah


Tahun 2003-2012
Sembilan tahun kami satu sekolah. SD dan SMP kami sama. Aku lupa kelas berapa saja kami pernah sekelas. Seingatku, kami pernah sekelas selama empat tahun berturut-turut, kelas 5, 6, 7 dan 8. Kehidupan kami biasa saja. Aku menganggap dia sebagai adik, karena dia hampir setahun lebih muda dariku. Walaupun dia lebih muda, pemikiran dia sepertinya lebih dewasa dariku.
Saat itu, kami hanya berteman biasa, seperti aku berteman dengan teman-teman yang lain. Namun, semua berbeda. Kami naik ke kelas 8. Kami lebih dekat. Aku sering cerita ke dia. Dan dia sering cerita ke aku. Dia sangat baik, lucu dan cerdas. Aku menganggapnya sebagai sahabat. Hanya sahabat, tidak lebih. Tidak ada perasaan lain yang muncul di dalam hatiku.
Januari 2011
Kami ada tugas untuk membuat karya tulis. Kami memutuskan untuk mengerjakan di rumahnya. Saat sampai, aku memandangi rumahnya. Besar dan tingkat. Dia juga memiliki toko. Kemudian pandanganku berhenti saat melihat foto orang tua, kakak-kakanya, dan dia. Ternyata kakaknya sudah menikah. Dialah yang paling muda di antara mereka.
Aku menjadi sering ke rumahnya karena karya tulisnya tidak sedikit, kurang lebih 100 halaman. Walaupun sebenarnya kami lebih banyak bercerita dan bersendau gurau daripada mengerjakan karya tulis.
Oiya, kami juga mendapat tugas seni rupa untuk membuat batik. Kami sekelompok lagi. Dan kami mengerjakan tugas membatik di rumahnya lagi. Ya, banyak sekali kenangan saat berada di rumahnya. Berkat karya tulis dan batik, aku merasa lebih dekat dan lebih mengenalnya. Tapi, lagi-lagi tidak ada perasaan lain yang muncul, hanya sebatas sahabat.
Pertengahan 2011
Tiba-tiba ada seorang teman yang mengatakan bahwa dia menyukaiku. Katanya dia menyukaiku sudah lama. Jauh sebelum kami mengerjakan karya tulis bersama. Aku tidak percaya. Aku tidak tahu perasaan dia kepadaku. Dia tidak pernah mengungkapkan ini sebelumnya.
Kelas 9, tahun pelajaran 2011-2012
Kami tidak pernah komunikasi. Kelas kami berbeda. Dia sepertinya menjauh dariku. Aku tidak tahu kenapa. Mungkin dia memang benar-benar ingin melupakanku. Jujur, aku sedih. Laki-laki yang sudah aku anggap sahabat hilang, entah ke mana. Aku hanya bisa melihat dia dari kejauhan. Tidak berani berbicara. Aku takut mengganggunya. Ya sudah, aku tidak boleh terlalu memikirkannya. Aku mau fokus ujian saja.
SMA, Agustus 2012
Sekolah kami berbeda. Kami semakin jauh. Semakin tidak pernah berkomunikasi. Hah aku rindu.
April, awal 2013
Aku ikut lomba PMR di sekolah dia. Aku berharap bisa bertemu dan berbicara dengannya. Alhamdulillah, aku bisa melihatnya. Dia memakai kacamata. Dia membawa biola. Dia pandai bermain biola. Aku ingat sekali, dia memiliki impian menjadi pemain biola internasional. Dia masih lucu seperti dulu. Aku sampai gemas sekali, ingin mencubit pipinya. Namun, lagi-lagi, aku hanya berani melihat, tidak berani menyapa bahkan berbicara dengannya.
Beberapa hari setelah lomba, dia ternyata mengirimkan pesan singkat. Wah, serius ini dia? Ternyata dia juga melihatku. Katanya dia ingin menyapaku, tapi dia takut salah orang. Dia mengatakan wajahku berbeda. Haha berbeda dari mana ya? Perasaan dari dulu sama. Sayang, dia sms hanya untuk itu. Hah yasudah.
Hari ini dia ulang tahun. Aku bingung, akan mengucapkan atau tidak. Aku takut kalau pesanku tidak dibalas olehnya. Tapi akhirnya, aku putuskan untuk memberinya ucapan. Dan, alhamdulillah dia menjawabnya. Kemudian kami mulia bercerita lagi. Aku merasa dekat lagi dengannya. Aku senang sekali. Ada sebuah pertanyaan darinya, "Sekarang masih nangis nggak kalau denger lagu My Heart Will Go On?" Waa, dia ternyata masih ingat. Saat di rumahnya aku pernah menangis karena mendengar lagu tersebut. Duh, haha, aku jadi malu.
Juni 2013
Ini hari ulang tahunku. Dia mengucapkan padaku. Ternyata ucapan ulang tahunku untuknya di copy paste. Terus dikirimkan lagi kepadaku. Hanya diganti nama saja. Haha lucu. Ketahuan deh kalau dia ternyata masih menyimpan ucapanku.
Setelah mengucapkan ulang tahun, dia menghilang lagi. Mungkin saat ini benar-benar hilang. Dia sekarang sudah kelas 12, sedangkan aku masih kelas 11. Dia masuk aksel. Itu artinya, tahun depan dia sudah kuliah. Hah, cepat sekali rasanya.
November, 2013
Beberapa hari lalu, aku menerima pesan singkat dari sahabatku, "Far, kamu dapet salam nih dari seseorang. Dia curhat sama aku. Ternyata dia masih suka sama kamu lho. Tapi dia nggak berani nembak, takut ditolak sama LDR juga."  Aku masih terdiam kaku. Masih tidak percaya. Pikiranku kemudian melayang ke beberapa tahun silam.
~~ooo~~
Ini untukmu,

Ternyata banyak hal yang dapat aku pelajari dari kamu. Tapi, sampai kapan mau jadi pengagum rahasia? Kamu bisa takut mengungkapkannya padaku. Tapi bagaimana jika kamu menyukai wanita lain dan kamu masih tidak berani untuk mengungkapkan isi hatimu kepadanya? Mulai sekarang beranilah. Jangan hanya diam saja. Kamu harus bertindak.

Terima kasih sudah mau menjadi teman dekatku. Terima kasih untuk semua yang sudah kamu berikan padaku. Maaf aku belum bisa membalas kebaikanmu. Maaf jika mungkin dalu aku pernah menyakitimu. Maaf, sekali lagi aku minta maaf.

Semoga kamu selalu bahagia dan selalu dalam lindungan-Nya. Jadilah pemain biola internasional, untukku.

FDN

6 comments:

  1. mendadak ngefans sama kaka<3
    kata-katanya itu loh aiihh melting juga bacanya wkwk

    ReplyDelete
    Replies
    1. aduuh terharu nih ternyata aku punya fans juga, haha :')
      thankyouu adek, jangan ikutan galau yaa hihi {}

      Delete
  2. keren loh mbak ceritanya.
    ini friendzone gitu kan.
    semoga bisa ketemu sama sahabatnya lagi ya

    ReplyDelete
  3. Owh pantes galau hheehehe smangka \^.^/

    ReplyDelete

Sampaikan komentar kamu :D