Pages

May 20, 2014

Menghapus Kegagalan



Terkadang, suatu hal memang harus dipelajari.
Tidak peduli sesulit apapun itu.
Tidak peduli apa saja yang belum kamu terima dari suatu hal tersebut.


Ia, seorang wanita yang tidak suka dengan kesendirian. Ia tidak ingin selalu berada di dalam ruangan. Ia hanya ingin keluar, membebaskan dirinya terhadap dinding, atap, pintu, dan pagar yang sudah memenjarakannya selama beberapa belas tahun ini. Ia ingin selalu menjadi yang lebih baik dari sebelumnya. Di dalam hatinya, ia ingin selalu melambung tinggi. Mendapatkan sesuatu yang lebih dari apa yang ia inginkan.

Ia tidak takut dengan kegagalan. Namun ia akan menghindari kegagalan itu. Karena menurutnya, kegagalan merupakan suatu dosa yang tidak boleh ia dilakukan. Walaupun, yah sebenarnya memang tidak ada yang dapat sepenuhnya terhindar dari dosa. Sekecil apapun dosa itu.

Namun suatu hari, sebuah dosa telah ia lakukan. Ia gagal. Hal ini selalu berada dalam pikirannya. Selalu berputar tak pernah ada hentinya. Dia memikirkan bagaimana untuk menghilangkan dosa tersebut. 

Saking terlalu lama berpikir, tubuhnya menjadi semakin kurus. Mukanya terlihat pucat. Pakaiannya seperti pengemis, compang-camping. Robek di sana-sini. Seperti kain perca yang dijadikan sebuah keset, untuk diinjak-injak.
Ia sudah lama berjuang keras. Namun sekarang ia terperangkap dalam lubang. Ia tidak mengetahui bagaimana menempatkan gol ke dalam gawang. Ia sangat panik. Orang-orang mulai meragukan kemampuannya. Dahulu ia selalu bisa meraih golnya, berbeda dengan sekarang. Hanya memulai untuk berjalan saja ia sudah kewalahan.

Bertahun-tahun, ia berusaha agar orang-orang percaya lagi dengan kemampuannya. Percaya dengan kegigihannya. Ia percaya bahwa ia tidak layak untuk kegagalan ini. Kegagalannya kali ini, bukanlah akhir dari segalanya.

Setelah sekian lama, kemudian ia pun dapat menemukan cara untuk menghapus dosanya, dosa kegagalannya. Ia mulai lebih bekerja keras lagi. Terus, tak pernah berhenti. Ia mulai mengubah kepribadiannya. Menjadi wanita yang lebih baik lagi. 

Dan pada detik ini, ia bertekad meluruskan niat dan mengambil langkah. Agar bisa mendapatkan apa yang ia inginkan.

1 comment:

  1. Kegagalan itu hanya sukses yang tertunda, dibutuhkan niat yang serius untuk mencapainya. Nice post :)
    Oh ya, kamu kena Liebster Award dariku. Silakan dibuka link ini http://kisahklasikduniaku.blogspot.com/2014/05/the-liebster-award.html

    ReplyDelete

Sampaikan komentar kamu :D