Pages

June 29, 2014

Sepuluh Tahun yang Akan Datang



Pernah nggak sih membayangkan bagaimana kita sepuluh tahun yang akan datang? Bagaimana kita, orang tua, keadaan lingkungan dan semua hal pada waktu sepuluh tahun yang akan datang?



Kalau kita membicarakan masa depan memang tidak akan ada habisnya. Saat ini kita hanya bisa bertanya-tanya. Akan menjadi apa kita. Siapa pendamping hidup kita. Bagaimana kehidupan kita. Di mana rumah kita. Apakah anak kita perempuan atau laki-laki. Dan masih banyak lagi. Dan jawaban dari pertanyaan kita akan terjawab. Kita hanya perlu menantinya saja.



"Ketetapan Allah pasti datang, maka janganlah kamu meminta agar dipercepat datangnya." 
(Q.S. An-Nahl:1)



Hmm, sepuluh tahun yang akan datang. Jangan terlalu takut sama masa depan. Jangan mendahului sesuatu yang belum terjadi. Biarkan aja dia dateng dengan sendirinya. Semua hal udah digariskan oleh-Nya. Kita boleh banget buat bermimpi dan berkhayal. Tapi jangan terlalu berlebihan dan menyebabkan kita sedih dan ngerasa depresi.

June 26, 2014

Antara Siapa?

Aku ingin senja kali ini tidak berakhir, Sayang.



Ups, maaf. Aku menyebutmu sayang di sini. Tidak ada maksud apa-apa. Ini hanya... apa yaa, entahlah.



Aku sebenarnya tidak ingin beranjak. Aku hanya ingin di sini, selalu bersamamu. Menanti malam, pastinya.



Malam? Ah, aku tidak suka itu. Menurutku malam itu hampa, sunyi dan tidak bernyawa. Membuatku selalu merindukanmu di dalam mimpiku. Iya, aku hanya merindu, tanpa bertemu kamu.



Aku sebenarnya ingin sekali menghentikan waktu agar bisa selalu menghabiskan senja untuk saling bercerita. Bercerita tentang semua hal, tentang aku, kamu dan juga... dia?



Dia? Hmm, seharusnya dia tidak usah ada di dalamnya. Aku hanya ingin ada aku, kamu dan juga kita.



Kita? Seharusnya aku juga tidak perlu berpikir seperti itu. Aku tidak benar-benar yakin kamu akan berpikir ada kita di dalam perjalanan aku dan kamu. Aku juga tidak begitu yakin kalau kamu pernah membayangkan andai saja aku dan kamu menjadi satu, kita.



Hmm, ah, ya sudahlah.

Itu saja yang ingin aku sampaikan.

Mari kita lanjutkan saja perbincangan ini.



Biarkanlah senja sebagai jawaban dan juga pencari jawab.



Antara kamu dan juga, aku?

Atau, antara kamu dan juga, dia?