Pages

March 29, 2015

Satu Hal yang Kamu Lupa



Ada seseorang yang diam-diam menaruh perasaan padamu. Memperhatikan setiap detail langkah perjalananmu. Mendengarkan semua ceritamu. Dari hal kecil yang tidak bermutu hingga hal besar yang menguras tenaga dan pikiran.

Ia mampu merasakan kebahagiaanmu dan keluh kesahmu. Ia tidak peduli bagaimana perasaan dirinya sendiri. Melihatmu bahagia dengan orang lain pun sudah cukup baginya walaupun sebenarnya sakit selalu merajam dadanya. Ia akan selalu mencintaimu dan ada untukmu meskipun kamu tidak pernah menyadari bahwa seseorang yang kamu cari ternyata sudah berada di sini sejak lama. 

Namun, ada satu hal yang kamu lupa.

Tak pernahkah kamu tahu bahwa ia selalu menyebutmu pada setiap sujudnya? Ia selalu memohon kepada Tuhan-Nya agar hatimu juga memiliki perasaan yang sama. Ia memohon agar kalian selalu bisa bersama dalam keadaan sulit sekalipun.

Dan benar, kan. Ternyata Tuhan membaca dan mendengar semuanya.

Kamu perlahan sadar bahwa ia lah yang kamu cari selama ini. Kamu juga mencintainya. Kemudian, dengan perasaan yang siap, kamu mendeklarasikan bahwa kamu ingin menghabiskan sisa hidupmu bersamanya. Ia merasa bahwa waktunya belum tepat. Masih terlalu cepat untuk sampai ke sana. Namun, perkiraan ia salah. Mungkin inilah waktu tepat yang ditetapkan Tuhan.


Sekarang kalian menjadi satu. Ia merasakan bahagia, pun juga takut. Takut jika suatu saat kamu pergi. Takut jika kalian tidak bisa seperti ini lagi. Bercerita tentang hari ini sembari menatap bintang dan bulan yang berada nun jauh di sana. Merencanakan impian masa depan ditemani dengan sebuah buku dan secangkir kopi panas.

Namun, kamu tidak perlu risau. Tenang saja, lambat-laun ketakutannya itu akan sirna. Ia percaya bahwa semua sudah digariskan oleh-Nya. Ia percaya bahwa kamu juga akan selalu menjaga hatimu dan memperjuangkan dirinya sampai waktunya tiba.

Ia sebenarnya mengetahui bahwa kedatanganmu merupakan sebuah ujian keimanan dan ketaqwaan. Ia juga mengetahui bahwa tidak ada seseorang pun yang sempurna di dunia ini. Banyak dosa dan kekurangan yang dimiliki. Dan inilah peran hati dan pikiran, menerima dengan ikhlas dan jernih. 

Kalian tahu kan bahwa kita selalu diajarkan untuk selalu berubah menuju-Nya dan saling mendukung dalam hal kebaikan. Percayalah, jika kamu dan ia memiliki tujuan yang sama, pasti Tuhan akan menjaga kalian untuk tetap bersama.

Selamat berjuang ya.
Tetaplah saling mendekap dalam doa dan selalu bersabar menanti perjumpaan :)

1 comment:

Sampaikan komentar kamu :D