Pages

December 28, 2015

Teruslah Melangkah

Akhir-akhir ini aku sulit tidur. Bukan karena sedang banyak pikiran. Bukan pula karena akan belajar untuk ujian maupun mengerjakan tugas dari dosen. Akan tetapi, saat aku akan tidur, entah kenapa kamu selalu bertamu dalam lamunanku.

“Apakah kamu percaya bahwa kita akan bersama selamanya?”

Begitulah pertanyaan yang sering muncul dalam otakku.

Masih sanggupkah kamu bertahan denganku, meski harus berdarah-darah?
Meski harus merasakan sesak sampai kamu sekarat dan mungkin bahkan nyaris mati?
Sanggupkah?

Apakah kamu juga pernah menanyakan hal serupa?
Apakah kamu pernah mendapat bisik keraguan? Ketidakyakinan?
Dalam jagad raya ini memang penuh dengan ketidakpastian.
Jadi wajar saja jika kita pernah berpikiran seperti itu.

Sebenarnya ini bukan salahku, pun salahmu.
Bukankah dari awal kita sudah mengetahui risiko yang akan kita hadapi?
Lalu, pantaskah menyerah? Layakkah mengeluh?

December 18, 2015

hai, diriku

hai, diriku
kamu sekarang sudah bukan anak kecil lagi,
kamu harus bisa membuat pilihan dan putusan
pilihan dan putusan tersebut harus dipikirkan dengan matang

kamu ingin agar orang lain mengingat kamu yang seperti apa?
apa yang sebenarnya kamu inginkan dalam hidup?
apa saja yang sudah kamu lakukan selama ini?
sudahkah kamu melakukannya dengan maksimal?
apakah ada hasil yang memberikan manfaat,
tidak hanya kepada dirimu sendiri tapi juga kepada orang lain?

kapan kamu akan menghilangkan sifat malasmu?
kapan kamu berani mengeluarkan pendapat dan idemu?
kapan kamu berani mencoba hal-hal yang baru?
tidakkah kamu tahu bahwa banyak hal-hal di luar sana menanti kedatanganmu,
untuk melakukan perubahan

December 17, 2015

Apakah Kamu Bersedia?


Semalam kamu bertanya padaku.

Planning hidup? Aku pengen tau rencanamu, boleh?


Aku berhenti, berpikir sejenak.                
Kemudian, aku menjawab dengan antusias.

Aku pengen... *skip*


Banyak sekali hal ingin aku lakukan. Beberapa hal telah aku ceritakan.
Namun, ada satu hal yang ternyata, (sengaja) lupa aku sampaikan kepadamu.

Aku ingin melakukan dan mewujudkannya bersamamu
 Aku ingin menua bahagia bersamamu

Apakah kamu bersedia?

Jam Pasir, Bercandakah?



seberapa jauh jam pasir ingin bercanda?

sekarang, pukul dua belas malam
mungkin lebih dua puluh lima detik
atau bisa jadi sudah lewat dari dua puluh lima detik
ah entah, aku tidak begitu yakin

namun, aku penasaran,
apakah sejak tadi
ia diam-diam mengintip dan menertawakan kita,
adalah dua hati yang sedang beradu dengan rindu?