Pages

March 31, 2016

Hidup Sederhana

Sejak saya kecil, orang tua saya mengajarkan agar selalu hidup dalam kesederhanaan, jangan kepenginan. Walaupun mungkin hingga sampai sekarang, jika saya melihat sesuatu yang menarik mata, saya merasa ingin memiliki apa yang mereka miliki. Namun, semua itu hanya sebatas "merasa ingin" saja, hanya sebatas "ih bagus nih", "ih barang itu cantik deh" , tidak lebih.

Sebenarnya, sederhana tidak tertuju pada materi tertentu. Sederhana bukan berarti miskin, sengsara, dan tidak memiliki apa-apa. Namun sederhana ialah sikap seseorang yang ikhlas menerima dan bersyukur atas apa yang telah ia peroleh. Ia tidak berlebihan dalam bersikap. Ia akan bersikap low-profile setiap saat.

Salah satu contoh sikap sederhana adalah sikapnya Nabi Sulaiman as. Beliau adalah pemilik kerajaan terbesar di dunia yang memerintah dengan sederhana. Istana beliau sangat megah, singgasana terbuat dari emas, dan makanan minuman melimpah ruah namun beliau tetap sederhana. Beliau juga memiliki berbagai kelebihan seperti bisa berbicara dengan hewan, bisa mengendarai angin, dan lain sebagainya. Walaupun dikaruniai berbagai macam hal, beliau selalu bersikap sederhana.

Berbeda dengan oknum orang tertentu. Saya pernah menemui orang yang penampilan luarnya laksana ratu yang memiliki harta kekayaan yang melimpah. Mobil dan motor setiap tahun ganti. Pakaian, tas, dan sepatu harus matching biar ada yang ngelirik. Biar orang-orang memujinya. Biar orang-orang tunduk dan patuh dengan dia. Namun ternyata di balik kemewahannya, ia memiliki utang di sana-sini. Hidupnya tidak tenang karena selalu dioyak-oyak sama debt collector. Hidupnya ternyata tidak pernah merasa puas karena selalu ingin lebih daripada si A, si B, dan si si yang lainnya.

March 20, 2016

Aku Harus Berbenah Diri

Hingga detik ini petuah-petuah beliau masih teringat betul dalam bayangku.

"Ternyata benar juga," batinku.

Aku memang salah. Aku pun sudah menyadarinya sejak awal.

"Ini tidak bisa dibiarkan, " berontakku.

Namun, kesalahan itu terus-menerus aku lakukan.

"Ah, tidak apa-apa. Masih ada besok kok untuk memperbaiki," sangkalku.

Setelah berjalannya waktu, ada suatu hal yang tiba-tiba langsung membuatku terjun dan tertimpa batu.

"Inikah akibat dari perbuatanku tempo lalu?" tanyaku.

March 19, 2016

01:08 Terpaksa

01:01
Mulai saat ini waktu akan terasa sangat cepat. Ingin memperlambat, tapi rasanya percuma saja.

01:02
Dingin. Sepi. Sendiri.

01:03
Ah, siapa bilang kamu sendiri? Bukankah Dia dekat denganmu? Bukankah Dia selalu ada bersamamu?

01:04
Ah, tapi kamu masih merasa kesepian ya?

March 13, 2016

Liburan Panjang Kok Malah “Gabut”

Dari dulu kampusku memang terkenal dengan jadwal liburan yang berbeda dengan kampus lain sehingga kalau mau main atau jalan-jalan palingan juga bareng sama teman-teman yang sekampus. Padahal kan niatnya pengen temu kangen gitu, pengen saling tukar cerita sampai lupa waktu, pengen explore sampai tersesat ke antah-berantah sama yang dari kampus lain. Siapa tahu bisa nambah gebetan, lumayan kan. *eh :p

(btw, kalau kalimat terakhir di atas “ada” yang ngebaca nanti aku dimarahin wkwk)

Liburan habis UAS ganjil itu mulai dari tanggal 27 Februari 2016 sampai 19 Maret 2016. Tiga minggu gaes! Tiga minggu! Awalnya sih emang seneng, soalnya liburan UTS + Natal + Tahun Baru aja cuma dua minggu. Sekarang liburan UAS ketambahan satu minggu. Lumayan banget kan itu, bisa kumpul keluarga lebih lama, bisa jalan-jalan, dan lain-lain.

Tapi, tahukah kalian? Ternyata ekspektasi berbanding terbalik dengan realita. Selama dua minggu ini aku merasa liburan UAS ganjil kali ini nggak semenyerukan saat liburan UTS kemarin. Kenapa? Soalnya nih ya, aku kasih tahu.

March 8, 2016

Hari Perempuan Internasional: Perempuan Harus Memaksimalkan Peran

AWAL MULA

Dikutip dari wikipedia.org, pada setiap tanggal 8 Maret seluruh dunia memperingati Hari Perempuan Internasional atau International Women's Day (IWD). Ini merupakan sebuah perayaan untuk memperingati keberhasilan kaum perempuan di bidang ekonomi, politik dan sosial. Selain itu, perayaan ini juga memperingati kebakaran Pabrik Triangle Shirtwaist di New York pada 1911 yang mengakibatkan 140 orang perempuan kehilangan nyawanya.

Gagasan tentang perayaan ini pertama kali dikemukakan pada saat memasuki abad ke-20 di tengah-tengah gelombang industrialisasi dan ekspansi ekonomi yang menyebabkan timbulnya protes-protes mengenai kondisi kerja. Kaum perempuan dari pabrik pakaian dan tekstil mengadakan protes pada 8 Maret 1857 di New York City. Para buruh garmen memprotes apa yang mereka rasakan sebagai kondisi kerja yang sangat buruk dan tingkat gaji yang rendah. Para pengunjuk rasa diserang dan dibubarkan oleh polisi. Kaum perempuan ini membentuk serikat buruh mereka pada bulan yang sama dua tahun kemudian.

Sedangkan di wilayah Barat, peringatan Hari Perempuan Internasional baru dimulai sekitar tahun 1910-an dan 1920-an, namun akhirnya menghilang. Kemudian perayaan ini dihidupkan kembali dengan bangkitnya feminisme pada tahun 1960-an. Pada tahun 1975, PBB mulai mendeklarasikan 8 Maret sebagai Hari Perempuan Internasional yang berlaku sampai sekarang ini.

MEMAKSIMALKAN PERAN

Perempuan merupakan sosok istimewa dan luar biasa bagi kita. Betapa istimewanya perempuan, sampai-sampai Allah menurunkan surat An-Nisa yang berarti Perempuan. Dalam sebuah hadits Rasulullah SAW juga bersabda, "Dunia ini adalah harta, dan sebaik-baik harta benda adalah wanita yang shalehah.” Kemudian ada riwayat lain yang menyebutkan, “Wanita adalah tiang negara.” Maka, dapat dipahami bahwa wanita mempunyai peran yang sangat penting bagi kemajuan sebuah bangsa.

Berdasarkan pendekatan model Gender and Development (GAD), pada dasarnya peran perempuan terbagi dalam tiga jenis aktivitas, yakni aktivitas reproduksi, aktivitas produksi, dan aktivitas komunitas.

Starting Point

“Orang boleh pandai setinggi langit, tapi selama ia tidak menulis, ia akan hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah. Menulis adalah bekerja untuk keabadian.”
– Pramoedya Ananta Toer 

Bismillahirrahmanirrahim.

Sebenarnya umur blog ini sudah bertahun-tahun, tetapi sudah lama tidak terawat.
Jadi, mulai saat ini, mari luruskan niat dan tujuan.
Semoga saya bisa istiqomah dalam menulis.
Semoga isi blog ini bermanfaat, minimal untuk saya sendiri.

Aamiin.