Siang itu (12/11/2016), saya dan teman-teman panitia
Kongres IKANAS STAN 2016 yang berada di belakang kursi pun langsung bertanya-tanya
apa yang sedang terjadi. Kami masih belum selesai mengunyah makan siang,
tiba-tiba orang yang berada di paling depan menyebutkan bahwa berdasarkan
musyarawah mufakat para pasangan calon, ditetapkan bahwa Ketua IKANAS STAN pada
tiga periode ke depan adalah ini, ini, dan ini. Kemudian tidak lama setelah
itu, ada salah seorang calon ketua maju ke depan dan menyatakan bahwa ia mengundurkan
diri.
Saya yang memang buta sekali
dengan yang namanya politik, akhirnya kepo
juga.
Ini gimana sih? Kok bisa
mengundurkan diri gitu? Ini kan ada empat pasangan calon, terus kenapa hasil
musyawarah cuma dari mereka aja? Bukannya para delegasi hadir ke sini itu buat
milih mereka ya? Lhah, terus gunanya kita nyiapin kotak suara buat apa ik? Mana
semalem kita kan udah latihan buat pemungutan suara juga, udah ada denahnya
kita di mana, dan kita ngapain aja
tugasnya. Terus, ini hasil kongres ternyata cuma kayak gini aja nih? Yaelah,
serius ini lawak banget.