Pages

March 29, 2015

Satu Hal yang Kamu Lupa



Ada seseorang yang diam-diam menaruh perasaan padamu. Memperhatikan setiap detail langkah perjalananmu. Mendengarkan semua ceritamu. Dari hal kecil yang tidak bermutu hingga hal besar yang menguras tenaga dan pikiran.

Ia mampu merasakan kebahagiaanmu dan keluh kesahmu. Ia tidak peduli bagaimana perasaan dirinya sendiri. Melihatmu bahagia dengan orang lain pun sudah cukup baginya walaupun sebenarnya sakit selalu merajam dadanya. Ia akan selalu mencintaimu dan ada untukmu meskipun kamu tidak pernah menyadari bahwa seseorang yang kamu cari ternyata sudah berada di sini sejak lama. 

Namun, ada satu hal yang kamu lupa.

Tak pernahkah kamu tahu bahwa ia selalu menyebutmu pada setiap sujudnya? Ia selalu memohon kepada Tuhan-Nya agar hatimu juga memiliki perasaan yang sama. Ia memohon agar kalian selalu bisa bersama dalam keadaan sulit sekalipun.

Dan benar, kan. Ternyata Tuhan membaca dan mendengar semuanya.

Kamu perlahan sadar bahwa ia lah yang kamu cari selama ini. Kamu juga mencintainya. Kemudian, dengan perasaan yang siap, kamu mendeklarasikan bahwa kamu ingin menghabiskan sisa hidupmu bersamanya. Ia merasa bahwa waktunya belum tepat. Masih terlalu cepat untuk sampai ke sana. Namun, perkiraan ia salah. Mungkin inilah waktu tepat yang ditetapkan Tuhan.