Pages

April 1, 2016

Menjadi Pendengar yang Baik



Jadi Pendengar yang Baik Bikin Otak Lebih Fokus
Ilustrasi bicara dan mendengarkan. (mrhayata/Flickr)

Ternyata, menjadi pendengar yang baik itu tidak mudah.

Satu April dua ribu enam belas pukul nol nol lewat empat puluh lima menit, ada seorang teman yang mengirim pesan kepada saya,

“Kalau dari apa yang aku rasain sekarang, aku gak ngerasa tertarik buat cerita ke kamu soalnya ya udah gitu-gitu mulu. Aku sih ngerasa kamu gak bener-bener merhatiin sama apa yang aku ceritain, ujung-ujungnya basi di tengah jalan.”

Kamu gak bener-bener merhatiin sama apa yang aku ceritain.

Itu adalah kalimat yang berulang kali saya baca.

Saya merasa sangat bersalah. Saya merasa gagal menjadi seorang teman bagi dia. Saya sadar, saya memang bukan pendengar yang baik. Terkadang saya memang tidak memperhatikan secara detail apa yang orang-orang ceritakan kepada saya. Saya teringat beberapa tahun yang lalu, bapak saya pernah mengatakan hal serupa. Beliau memarahi saya karena saya bermain handphone saat beliau berbicara hal penting kepada saya. Beliau bahkan mengatakan,