Ada seseorang yang diam-diam
menaruh perasaan padamu. Memperhatikan setiap detail langkah perjalananmu. Mendengarkan
semua ceritamu. Dari hal kecil yang tidak bermutu hingga hal besar yang
menguras tenaga dan pikiran.
Ia mampu merasakan kebahagiaanmu
dan keluh kesahmu. Ia tidak peduli bagaimana perasaan dirinya sendiri.
Melihatmu bahagia dengan orang lain pun sudah cukup baginya walaupun sebenarnya
sakit selalu merajam dadanya. Ia akan selalu mencintaimu dan ada untukmu
meskipun kamu tidak pernah menyadari bahwa seseorang yang kamu cari ternyata
sudah berada di sini sejak lama.
Namun, ada satu hal yang kamu
lupa.
Tak pernahkah kamu tahu bahwa ia
selalu menyebutmu pada setiap sujudnya? Ia selalu memohon kepada Tuhan-Nya agar
hatimu juga memiliki perasaan yang sama. Ia memohon agar kalian selalu bisa
bersama dalam keadaan sulit sekalipun.
Dan benar, kan. Ternyata Tuhan
membaca dan mendengar semuanya.
Kamu perlahan sadar bahwa ia lah
yang kamu cari selama ini. Kamu juga mencintainya. Kemudian, dengan perasaan yang siap, kamu mendeklarasikan
bahwa kamu ingin menghabiskan sisa hidupmu bersamanya. Ia merasa bahwa waktunya
belum tepat. Masih terlalu cepat untuk sampai ke sana. Namun, perkiraan ia
salah. Mungkin inilah waktu tepat yang ditetapkan Tuhan.