Pages

March 8, 2016

Hari Perempuan Internasional: Perempuan Harus Memaksimalkan Peran

AWAL MULA

Dikutip dari wikipedia.org, pada setiap tanggal 8 Maret seluruh dunia memperingati Hari Perempuan Internasional atau International Women's Day (IWD). Ini merupakan sebuah perayaan untuk memperingati keberhasilan kaum perempuan di bidang ekonomi, politik dan sosial. Selain itu, perayaan ini juga memperingati kebakaran Pabrik Triangle Shirtwaist di New York pada 1911 yang mengakibatkan 140 orang perempuan kehilangan nyawanya.

Gagasan tentang perayaan ini pertama kali dikemukakan pada saat memasuki abad ke-20 di tengah-tengah gelombang industrialisasi dan ekspansi ekonomi yang menyebabkan timbulnya protes-protes mengenai kondisi kerja. Kaum perempuan dari pabrik pakaian dan tekstil mengadakan protes pada 8 Maret 1857 di New York City. Para buruh garmen memprotes apa yang mereka rasakan sebagai kondisi kerja yang sangat buruk dan tingkat gaji yang rendah. Para pengunjuk rasa diserang dan dibubarkan oleh polisi. Kaum perempuan ini membentuk serikat buruh mereka pada bulan yang sama dua tahun kemudian.

Sedangkan di wilayah Barat, peringatan Hari Perempuan Internasional baru dimulai sekitar tahun 1910-an dan 1920-an, namun akhirnya menghilang. Kemudian perayaan ini dihidupkan kembali dengan bangkitnya feminisme pada tahun 1960-an. Pada tahun 1975, PBB mulai mendeklarasikan 8 Maret sebagai Hari Perempuan Internasional yang berlaku sampai sekarang ini.

MEMAKSIMALKAN PERAN

Perempuan merupakan sosok istimewa dan luar biasa bagi kita. Betapa istimewanya perempuan, sampai-sampai Allah menurunkan surat An-Nisa yang berarti Perempuan. Dalam sebuah hadits Rasulullah SAW juga bersabda, "Dunia ini adalah harta, dan sebaik-baik harta benda adalah wanita yang shalehah.” Kemudian ada riwayat lain yang menyebutkan, “Wanita adalah tiang negara.” Maka, dapat dipahami bahwa wanita mempunyai peran yang sangat penting bagi kemajuan sebuah bangsa.

Berdasarkan pendekatan model Gender and Development (GAD), pada dasarnya peran perempuan terbagi dalam tiga jenis aktivitas, yakni aktivitas reproduksi, aktivitas produksi, dan aktivitas komunitas.


Aktivitas reproduksi itu seperti mengandung, melahirkan, menyusui, mengurus rumah, dan mengasuh anak. Banyak orang yang menganggap remeh tugas tersebut karena menurut mereka tugas tersebut sudah menjadi hal yang biasa bagi perempuan. Padahal tugas mengandung dan melahirkan merupakan perjuangan yang luar biasa dan tidak bisa digantikan oleh siapapun, bahkan nyawalah yang akan menjadi taruhannya.

Tugas-tugas tersebut bertujuan untuk melestarikan dan mendidik keturunannya. Ada pameo mengatakan, “Mendidik satu orang laki-laki mendidik satu individu, mendidik satu orang perempuan mendidik satu generasi.” Perempuan dituntut cerdas dalam mendidik anak-anaknya supaya mereka menjadi generasi yang maju dan bermanfaat bagi sesamanya tanpa melupakan hakikat mereka sebagai hamba Allah.

Aktivitas yang kedua adalah produksi, seperti bekerja untuk menghasilkan uang dalam sektor publik. Pembebasan wanita tidak hanya pada sektor reproduksi, namun juga harus pada sektor produksi. William Durant, seorang sejarawan asal Amerika, mengatakan bahwa suatu saat manusia akan menyaksikan sebuah revolusi besar. Revolusi tersebut bukanlah revolusi ekonomi, politik, atau militer, melainkan kebangkitan peran kaum perempuan di segala bidang kehidupan. Perempuan harus berpartisipasi aktif dalam agen perubahan, tidak hanya sebagai penerima pembangunan yang pasif.

Kemudian, aktivitas yang terakhir adalah aktivitas komunitas. Contoh aktivitas komunitas adalah aktif dalam organisasi. Dengan organisasi, perempuan dapat melebarkan sayap dan mengasah softskill.Perempuan juga dapat belajar untuk memanajemen diri sendiri dan orang lain, peduli  dengan orang-orang sekitar, dan mampu untuk menghadapi serta mengatasi masalah.

Oleh karena itu, berusaha untuk sukses sebagai hamba Allah, sukses dalam berumah-tangga, sukses dalam karier, dan sukses dalam masyarakat merupakan hal yang krusial bagi perempuan.


Nah, sekarang pertanyaannya, bagaimana cara agar kegiatan-kegiatan di atas dapat berjalan dengan baik, maksimal, dan seimbang? Persoalan inilah yang harus kita jawab, wahai para perempuan.

No comments:

Post a Comment

Sampaikan komentar kamu :D