Akhir-akhir ini aku sulit tidur.
Bukan karena sedang banyak pikiran. Bukan pula karena akan belajar untuk ujian
maupun mengerjakan tugas dari dosen. Akan tetapi, saat aku akan tidur, entah
kenapa kamu selalu bertamu dalam lamunanku.
“Apakah kamu percaya bahwa kita
akan bersama selamanya?”
Begitulah pertanyaan yang sering
muncul dalam otakku.
Masih sanggupkah kamu bertahan
denganku, meski harus berdarah-darah?
Meski harus merasakan sesak sampai kamu
sekarat dan mungkin bahkan nyaris mati?
Sanggupkah?
Apakah kamu juga pernah
menanyakan hal serupa?
Apakah kamu pernah mendapat bisik keraguan?
Ketidakyakinan?
Dalam jagad raya ini memang penuh dengan ketidakpastian.
Jadi
wajar saja jika kita pernah berpikiran seperti itu.
Sebenarnya ini bukan salahku, pun
salahmu.
Bukankah dari awal kita sudah mengetahui risiko yang akan kita hadapi?
Kamu dan aku berjuang. Kita
berjuang.
Apa yang sebenarnya kita perjuangkan? Kebahagiaan?
Jika memang itu
yang kita perjuangkan, aku ingin memastikan kalau kamu memang bahagia
bersamaku.
Kita sudah melaluinya bersama.
Bukan bersama sih sebenarnya karena saat ini aku dan kamu sedang berjuang
sendiri-sendiri. Aku belum bisa berada di sampingmu untuk melakukan aktivitasmu
sehari-hari. Saat ini kita hanya bisa saling memberikan dukungan dan dorongan.
Aku tidak ingin menjadi pembatas. Aku tidak ingin melarang kamu melakukan apa
yang ingin kamu lakukan. Jadi, pada saat ini, kita hanya perlu terus melangkah.
Menikmati pemandangan yang kita lewati. Mempelajari hal-hal yang kita temui.
Sudah seberapa banyak tikungan
yang kita lalui?
Sudah seberapa sering tanjakan yang kita naiki?
Tidak perlu dihitung.
Teruslah
melangkah.
Pringapus, 28 Desember 2015
Pringapus, 28 Desember 2015
No comments:
Post a Comment
Sampaikan komentar kamu :D