Sudah satu tahun aku berada di SMA
ini. Waktu terbang bebas begitu cepat. Sepertinya kemarin aku baru saja
mendaftar di sini. Baru saja mengikuti MOS. Baru saja berkenalan dengan
guru-guru dan teman-teman baru. Tetapi sekarang aku sudah kelas XI. Selanjutnya
akan naik juga ke kelas XII.
Pertanyaanku, bagaimana rasanya jika
kamu sedang berada pada masa SMA-- masa yang kata orang-orang paling indah? Apa
yang sudah kamu lakukan selama tiga tahun itu? Bagaimana keadaanmu saat
memasuki masa akhir di kelas XII? Apakah kamu sudah ada jawaban ketika beberapa
orang bertanya,
"Besok mau nglanjutin kuliah di
mana?"
"Ngambil jurusan apa?"
"Emangnya impian mau jadi apa
sih?"
Apakah yang ada di pikiranmu saat
pertanyaan itu terlontar dari mulut mereka? Masihkah kamu terdiam membisu dan
tidak tahu harus menjawab apa?
Sebenarnya impian itu apa? Kenapa
banyak orang yang bertanya padaku tentang impian? Apakah impian sangat penting
bagi kita? Dan kalau memang impian itu sudah tercapai semua, lalu apa yang akan
kita lakukan selanjutnya? Apakah harus bermimpi lagi atau hanya stagnan pada
impian yang sudah kita capai? Bagaimana jika seseorang belum memiliki impian?
Apakah mereka akan selalu sengsara di hidupnya?
***
Tiga minggu lalu, tanggal 22-23 Juni
2013 kakak-kakak OSIS dan MPK mengadakan
Latihan Pengembangan Keorganisasian (LPK). LPK ini diikuti oleh kelas X yang
mengikuti organisasi, seperti OSIS, MPK, PMR, DA, Instruktur dan Resmaepala.
Karena aku termasuk anggota MPK dan PMR, maka aku ikut LPK ini.
Salah satu acara pada kegiatan
tersebut adalah seminar tentang Leadership and Entrepreneurship. Ini adalah
acara yang paling aku sukai. Di sini kami diajarkan bagaimana cara menjadi
pemimpin yang hebat dan pengusaha yang sukses.
Di tengah penjelasan, tiba-tiba
pembicara bertanya apa saja impian kami. Pertanyaan yang tidak asing bagi
telingaku. Pertanyaan yang selalu membingungkan, membuatku takut terhadap masa
depan. Beliau menyuruh kami menuliskan impian-impian kami setelah lulus SMA di
atas sesobek kertas. Kemudian beliau menunjuk beberapa dari kami untuk
membacakannya. Aku berharap beliau tidak menunjukku karena aku belum tahu apa
impianku! Payah memang! Sudah hidup di dunia selama 16 tahun tetapi belum
memiliki impian. Seperti mendayung perahu di tengah laut tanpa arah dan tujuan.
Kemudian diterjang badai dan ombak hingga pada akhirnya tenggelam entah hilang
di mana.
Beliau tetap menyuruhku untuk
membacakan impianku. Yah, mau tidak mau aku harus mau. Harus memiliki impian
agar hidupku lebih bermakna. Tak kusangka. Tak kuduga. Aku mengucapkan banyak
sekali list impian dengan sangat lancar, padahal aku tidak menulisnya di
sesobek kertas. Ternyata banyak juga impianku, pikirku.
Kemudian setelah aku sampai di rumah,
aku bertanya-tanya lagi. Apakah ini memang benar impianku atau hanya
ikut-ikutan orang saja? Jika memang ini impianku, apakah aku bisa
mendapatkannya? Apa saja yang harus aku lakukan untuk meraih impianku tersebut?
Ah sudahlah. Aku benar-benar pusing
jika berbicara tentang impian. Semoga suatu saat nanti aku bisa meraih
impian-impianku. Aamiin.
No comments:
Post a Comment
Sampaikan komentar kamu :D